Sebelumnya
Kang ane REPOST dari blog ane
edwardaditya.blogspot.com Pas udah balik uts, tadi siang gue minta anter sama bayu & faisal (temen gue) ke salah satu mall yang ada di depok (sebut aja detos) buat nyari batre laptop. Kita bertiga udah kaya orang idiot yang kehilangan induknya, mondar-mandir, nanya sana-sini tapi hasilnya nihil.
Nanya ke toko ini gak ada, ke toko sebelahnya gak ada, nanya ketoko sebelahnya lagi, eh malah dilempar suruh nanya ke toko yang satu nya lagi
“coba mas di ACS (Agan Computer Services) disitu biasanya ada, dari sini lurus, mentok belok kiri, toko ketiga dari situ” (seru penjaga toko).
“oh, iya mas makasih” (jawab gue).
Nyampe di ACS gue tanya ke salah satu penjaga toko itu, “mas ada batre laptop thosiba tipe PA-3465U 1BASS”(Tanya gue).
“hemm..maaf mas kalo tipe itu saya ga nyetok, palingan inden mau? KW1 tapi mas” (jawab penjaga toko)
“oh, ya udah deh mas gak jadi” (jawab gue)
Sembari ninggalin tuh toko, gue mikir “gila nih nyari batre laptop aja sama susahnya kaya nyari pacar” (parah), segala inden lagi udah tau gue butuh nya sekarang.(haduh..sambil menghelai nafas)
Cape mondar-mandir dan bingung gak ada arah dan tujuan mau kemana, akhir nya faisal ngajak kita ke toko buku yang ada di detos,
“mending kita ke dalem yu akh (toko buku)” Tanya Faisal sama kita
“hayu..! (seru kita berdua)
Didalem toko buku kita mencar. Bayu ke kategori novel, Faisal ke kategori islam, gue ke kategori komputer. Bosen baca-baca dikategori komputer, gue menuju ke bayu di kategori novel, belum nyampe kearah Bayu, gak sengaja gue liat salah satu buku yang judul nya “Unlimited Wealth” yang ditulis oleh Bong Chandra, motivator termuda No.1 di Asia. Kebetulan segel dari buku itu udah ada yang dibuka, gue coba baca-baca tuh buku sampe akhirnya gue kehalaman 20 disitu tertulis
“Orang pintar membuat sesuatu yang sederhana menjadi rumit, orang idiot membuat sesuatu yang rumit menjadi sederhana”
Sebuah kalimat yang cukup menyentak bagi gue, “Kita pasti ingin menjadi orang yang membuat sesuatu yang rumit menjadi sederhana”, seorang bayi yang lahir, pasti akan selalu didoakan untuk menjadi anak yang pintar, bukankah seperti itu? atau mungkin ada pengecualian (hemm..).
Oiya dibuku itu juga ditulis idiot bukanlah suatu sisi negatif, tetapi justru menjadi sesuatu yang ingin dicari karena unik dan menarik perhatian, atau bisa dikatakan
“Kini orang-orang akan berusaha menjadi IDIOT?!” mungkin lu gak percaya sama kalimat yang gue cetak tebel itu,(sama gue juga gak ngerti maksunya apa). Tapi setelah gue baca lagi, disitu dijelaskan 5 perbedaan orang pintar dan orang idiot (penasaran gue buka halaman berikutnya)
1. Orang pintar menyukai kepastian, orang idiot menyukai ketidakpastian
Orang pintar akan mencari yang namanya kepastian, rasa aman, dengan gaji yang tetap dsb, sedangkan orang idiot, justru sebaliknya. mereka membenci yang namanya rutinitas dan sangat menyukai yang namanya tantangan baru. Mereka senang dan bersemangat dalam mengambil resiko. Inilah yang menyebabkan mengapa orang idiot banyak yang kaya, sementara orang pintar masih bekerja dan menjadikan atasannya kaya raya. (senyum dengan tampang tengil), dan yang ngebikin gue ngerasa (istilah nya gue banget lah) pas gue baca yang no 2, disitu ditulis
2. Orang pintar terlalu serius, orang idiot suka bersenang-senang
Orang idiot percaya bahwa kreativitas lahir dari bersantai dan bersenang-senang. Kenapa gue ngerasa kalo ini gue banget, karena gue sama temen-temen gue gak pernah yang namanya serius belajar dan kebanyakan bersenang-senang, tapi selalu menghasilkan seuatu yang mungkin orang pinter dikelas gue gak bisa ngelakuin nya. Dan yang ke 3, yang ngebikin gue agak sedikit mikir, kalimat itu
3. Orang pintar tahu, orang idiot tidak tahu
Kalo gak salah kaya gini deskripsi nya, Orang pintar tahu yang namanya menghitung, tahu cara mengukur dan memprediksi segala sesuatu. Oleh karena itu mereka mampu mengenal “Resiko” namun berbeda dengan orang idiot, karena mereka tidak tahu apa dan bagaimana cara menghitung, cara mengukur dan memprediksi segala sesuatu. Akibatnya mereka tidak tahu apa yang akan mereka kerjakan itu sangat beresiko, mereka segera mengambil tindakan dan berhasil. (gue senyum dan menggelengkan kepala). Nah yang ke empat nih
4. Orang pintar senang mengamati sejarah, orang idiot senang menjadi pelaku sejarah
Menurut orang idiot, menjadi pelaku sejarah jauh lebih menyenangkan dibanding pengamat sejarah. Dalam buku ini, dianalogikan seperti pemain bola dan penonton. Bukankah menjadi pemain jauh lebih menguntungkan daripada penonton ?! (menggelengkan kepala lagi). Dan yang ke lima
5. Orang pintar cepat tersinggung dan tidak mengakui kesalahan, orang idiot pemaaf dan mengakui kesalahan
Tersentak gue pas baca 5 kalimat perbedaan orang pinter sama orang idiot menurut refernsi dia (Bong Chandra). Dan dia pun menutup dari 5 perbedaan itu dengan kalimat “Kita dinilai bukan dari apa yang kita mulai, melainkan dari apa yang kita selesaikan” (menggelengkan kepala dan senyum sebagai tanda kemenangan gue sama temen-temen gue dengan orang-orang dikelas yang menganggap dirinya pinter)
Gak kerasa jam udah menunjukan pukul 3 sore, kita putuskan untuk balik. Sambil jalan menuju balik, tiba-tiba gue pengen banget beli kacamata (kacamata minus), karena gue rasa ni kaca mata gue, minta pengen diganti karena udah gak sanggup lagi menolong mata gue yang beranjak nambah minus nya. Setelah nego akhirnya jadi gue beli kacamata. Dan ditempat kacamata pula kita berpisah untuk balik kerumah masing-masing, bayu balik naek angkot dan gue balik sama faisal naek kereta ke Bogor.
Dijalan menuju stasiun gue senyum sendiri dalem hati gue bilang (Niat mau nyari batre laptop eh, nyasar ke toko buku dan malah beli kacamata)..haduh..haduh..
Pesan moral : Kalo kita gak dapet apa yang kita cari, maka carilah subtitusinya, kayak kacamata sama batre laptop, kemungkinan besar suatu hari nanti orang idiot bikin batre laptop yang bisa di cas make kacamata. #ngaco tapi siapa tau -edhu-